Berkenalan dengan Alam Semesta Tata Surya dan Benda Langit
Alam semesta, tata surya, dan dunia langit adalah suatu hal yang penuh dengan misteri dan fenomena yang sangat menakjubkan. Banyak sekali hal yang belum diketahui oleh para peneliti hingga saat ini. Tentu hal ini sangat menarik bagi anak, yang “haus” akan segala pengetahuan menakjubkan. Banyak manfaat dari berkenalan dengan alam sejak usia dini, seperti mengembangkan rasa ingin tahu, karena melihat variasi bentuk, suara, warna, makhluk, dan segala komponen alam yang berbeda-beda, sehingga memicu proses berpikir dan pencarian informasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri, dengan memilih kegiatan yang mereka sukai, bereksplorasi secara mandiri, dan mengekspresikan diri melalui berbagai media yang tersedia di alam sekitar. Lewat buku ini, beragam fenomena alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, pelangi, serta banyak lainnya akan dikupas dengan jelas. Pun dari dunia tata surya dan langit, pengetahuan tentang meteor, planet, bulan, gerhana, serta banyak lainnya akan dijelaskan dengan sederhana namun tepat. Yuk, ajak buah hati kita mengenali alamnya lebih dekat!
Bobo.id - Teman-teman tentu sudah mengetahui bahwa planet terbesar di Tata Surya adalah Jupiter.
Jika dibandingkan dengan ukuran Bumi, massa planet Jupiter bisa mencapai 300 kali lipat massa Bumi, lo. Maka dari itu, Jupiter disebut planet gas raksasa.
Atmosfer Jupiter sebagian besar terdiri dari gas hidrogen dan gas helium, hampir mirip dengan kondisi atmosfer Matahari.
Planet ini juga tertutup awan tebal berwarna merah, cokelat, kuning, dan putih.
Meskipun Jupiter berukuran sangat besar, planet ini tentu tetap jauh lebih kecil daripada Matahari, teman-teman.
Nah, kali ini Bobo akan mengajakmu mencari tahu, kira-kira berapa perbandingan ukuran Jupiter dan Matahari, ya?
Menurut NASA, Jupiter dua kali lebih besar dari gabungan semua planet di Tata Surya.
Volume planet gas raksasa ini dapat menampung sekitar 1.300 planet seukuran Bumi, lo. Jika dibandingkan, Jupiter seperti bola basket sedangkan Bumi hanya sebesar buah anggur.
Sementara itu, jari rata-rata Matahari adalah 696.000 kilometer, sehingga diameternya sekitar 1,392 juta kilometer.
Baca Juga: Mengenal Sabuk Orion, Konstelasi yang Punya Trio Bintang Sejajar
Diameter Matahari ini sekitar 10 kali diameter Jupiter, teman-teman.
Rata-rata, Jupiter mengorbit Matahari dalam jarak sekitar 778.412.020 kilometer, setara dengan 5.203 kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari.
Ini berarti, sinar Matahari membutuhkan waktu 43 menit untuk sampai ke permukaan Jupiter.
Pada titik terdekatnya dengan Matahari, jarak Jupiter dan Matahari sekitar 740.742.600 km, sedangkan pada jarak terjauhnya mencapai 816.081.400 km.
Jupiter melakukan satu orbit penuh saat mengelilingi Matahari dalam waktu sekitar 12 tahun Bumi, atau 4.333 hari Bumi.
Dianggap Mirip Matahari
Meski ukuran Jupiter lebih besar dari semua planet, planet raksasa ini ternyata memiliki kepadatan atau massa jenis yang lebih rendah.
Faktanya, kepadatan Bumi yaitu 5,51 gram per sentimeter kubik, sementara Jupiter 1,33 gram per sentimeter kubik.
Meski begitu, banyak yang belum tahu bahwa Jupiter lebih mirip dengan Matahari, jika dilihat berdasarkan massa jenisnya.
Nah, massa jenis Matahari yaitu sebesar 1,41 gram per sentimeter kubik. Lebih dekat dengan massa jenis Jupiter, bukan?
Selain massa jenisnya, kemiripan Jupiter dan Matahari juga terletak pada komposisi penyusunnya.
Baca Juga: Massanya 9 Kali Jupiter, Inilah Planet Terbesar yang Pernah Ditemukan Astronom
Matahari, terdiri dari 71 persen hidrogen dan 27 persen helium. Sedangkan Jupiter, terdiri dari 73 persen hidrogen dan 24 persen helium.
Kepadatan Jupiter memang tergolong rendah, namun sudah ada beberapa pesawat antariksa yang sampai ke sana, lo.
Pesawat ruang angkasa dari Bumi dapat mencapai Jupiter dengan durasi yang berbeda.
Juno, yang diluncurkan NASA pada 5 Agustus 2011, baru tiba di Jupiter pada 4 Juli 2016. Artinya, pesawat ini membutuhkan waktu hingga 4 tahun 11 bulan untuk mencapai Jupiter.
Nah, itulah keunikan Jupiter dan hubungannya dengan Matahari.
Kenapa Jupiter disebut planet gas raksasa?
Petunjuk: cek di halaman 1!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
Susunan tata surya – Tata Surya adalah sistem planet yang paling banyak dipelajari di dunia karena merupakan bagian penting dalam pemahaman astronomi.
Sistem ini terdiri dari delapan planet, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, serta asteroid, komet, dan benda-benda kecil lainnya yang mengorbit Matahari.
Kedelapan planet tersebut terdiri dari dua jenis planet, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, sementara planet luar terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berkenalan dengan Alam Semesta Tata Surya dan Benda Langit
Alam semesta, tata surya, dan dunia langit adalah suatu hal yang penuh dengan misteri dan fenomena yang sangat menakjubkan. Banyak sekali hal yang belum diketahui oleh para peneliti hingga saat ini. Tentu hal ini sangat menarik bagi anak, yang “haus” akan segala pengetahuan menakjubkan. Banyak manfaat dari berkenalan dengan alam sejak usia dini, seperti mengembangkan rasa ingin tahu, karena melihat variasi bentuk, suara, warna, makhluk, dan segala komponen alam yang berbeda-beda, sehingga memicu proses berpikir dan pencarian informasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri, dengan memilih kegiatan yang mereka sukai, bereksplorasi secara mandiri, dan mengekspresikan diri melalui berbagai media yang tersedia di alam sekitar. Lewat buku ini, beragam fenomena alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, pelangi, serta banyak lainnya akan dikupas dengan jelas. Pun dari dunia tata surya dan langit, pengetahuan tentang meteor, planet, bulan, gerhana, serta banyak lainnya akan dijelaskan dengan sederhana namun tepat. Yuk, ajak buah hati kita mengenali alamnya lebih dekat!
Haii, Grameds! Gimana ini kabar kalian semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya! Oh, ya, Grameds, pernahkah kalian membayangkan betapa luas dan beragamnya alam semesta kita? Di Tata Surya kita saja, terdapat planet-planet dengan ukuran dan karakteristik yang sangat berbeda seperti Jupiter dan Merkurius, kedua planet yang kontrasnya bagaikan bumi dan langit. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas planet terbesar dan planet terkecil di tata surya kita! Siapkan diri kalian untuk menjelajahi petualangan antariksa yang menarik ini ya! Yuk, kita mulai!
Grameds, sudah pada tahu belum sih sebenarnya apa itu planet? Kita ketahui bersama yuk! Planet adalah benda langit yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang dan cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri yang membuatnya berbentuk bulat atau hampir bulat. Planet juga harus memiliki orbit yang jelas, artinya tidak ada benda lain yang sama besar atau lebih besar yang berbagi orbitnya. Di dalam tata surya kita, planet-planet mengelilingi matahari dan terbagi menjadi planet dalam (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) serta planet luar (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik terkait ukuran, komposisi, atmosfer, dan fenomena permukaan.
sumber: Universe Today
Tata surya adalah sistem planet yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya dan semua objek yang mengorbitnya, termasuk delapan planet, satelit alami (bulan), planet kerdil, asteroid, komet, dan debu serta gas antarplanet. Tata surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari runtuhnya awan gas dan debu raksasa.
Berikut adalah komponen utama dalam tata surya:
Matahari adalah bintang di pusat Tata Surya kita, sebuah bola gas raksasa yang memancarkan cahaya dan panas akibat reaksi fusi nuklir di intinya. Energi yang dihasilkan Matahari sangat penting bagi kehidupan di Bumi, menyediakan cahaya, panas, dan energi yang dibutuhkan untuk fotosintesis dan proses lainnya. Matahari juga merupakan objek terbesar di Tata Surya, mengandung lebih dari 99,8% massa total sistem ini.
Planet adalah benda langit yang mengorbit Matahari, memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, dan telah membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada delapan planet di Tata Surya kita: Merkurius, Venus, Bumi, Mars (planet dalam/terrestrial), Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus (planet luar/gas raksasa). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik, seperti ukuran, komposisi, atmosfer, dan suhu.
Planet kerdil adalah benda langit yang mengorbit Matahari dan memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, tetapi belum membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada lima planet kerdil yang diakui secara resmi di Tata Surya kita: Pluto, Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres. Planet kerdil biasanya lebih kecil dari planet dan seringkali berbagi orbitnya dengan objek-objek lain di Sabuk Kuiper atau Sabuk Asteroid.
Satelit Alami (Bulan)
Satelit alami adalah benda langit yang mengorbit sebuah planet atau benda langit lainnya yang lebih besar. Bulan adalah contoh satelit alami Bumi. Satelit alami dapat memiliki berbagai ukuran dan komposisi, mulai dari bulan berbatu seperti Bulan kita hingga bulan es seperti beberapa satelit Jupiter dan Saturnus. Mereka memainkan peran penting dalam sistem planet, mempengaruhi pasang surut laut, menstabilkan rotasi planet, dan bahkan dapat memiliki atmosfer sendiri.
Susunan Tata Surya Planet Dalam
Urutan planet dalam dimulai dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Merkurius adalah planet terkecil dan terdekat dengan Matahari di Tata Surya. Periode revolusinya sangat singkat, hanya 87,79 hari, dan ia merupakan planet inferior dengan orbit di sebelah dalam orbit Bumi. Dalam pengamatan dari Bumi, jarak sudutnya dari Matahari tidak pernah melebihi 28°.
Merkurius hanya bisa dilihat dekat ufuk barat setelah matahari terbenam atau ufuk timur sebelum matahari terbit. Planet ini terkunci pasang surut terhadap Matahari dengan putaran-resonansi orbit 3:2. Sumbu Merkurius memiliki kemiringan terkecil dan eksentrisitas orbit terbesar dari semua planet di Tata Surya.
Permukaannya penuh dengan kawah dan mirip dengan Bulan, menunjukkan bahwa geologi permukaannya telah berhenti selama miliaran tahun. Suhu permukaannya sangat beragam, berkisar dari 100 K pada malam hari hingga 700 K pada siang hari. Merkurius tidak memiliki satelit alami yang diketahui.
Baca juga: 7 Teori Pembentukan Tata Surya Yang Wajib di Ketahui
Venus adalah planet kedua terdekat dari Matahari setelah Merkurius. Ia mengorbit Matahari dalam waktu 224,7 hari Bumi dan tidak memiliki satelit alami. Venus dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi, merupakan objek alami tercerah kedua di langit malam setelah Bulan.
Venus kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip. Akan tetapi, Venus memiliki atmosfer terpadat di antara planet-planet kebumian yang terdiri dari 96% karbon dioksida.
Tekanan atmosfer permukaan Venus 92 kali lebih besar daripada Bumi dan suhu rata-rata permukaannya sebesar 735 K. Venus tidak memiliki siklus karbon, samudra, atau kehidupan organik dan permukaannya diselimuti oleh lapisan buram yang terdiri dari awan asam sulfat yang sangat reflektif.
Venus mungkin pernah memiliki samudra, namun sekarang telah menguap karena efek rumah kaca yang berkelanjutan. Akibat dari ketiadaan medan magnet internal di Venus, angin matahari telah membuat hidrogen bebas mengalami pelepasan ke luar angkasa.
Permukaan Venus bergurun, kering, dan diselingi oleh batuan yang diperbarui secara periodik oleh aktivitas vulkanik. Venus disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja karena kecerahan maksimalnya dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
Bumi adalah planet terpadat dan terbesar kelima di Tata Surya serta planet terbesar dari empat planet kebumian. Planet ini terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu dan kehidupan muncul sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.
Lebih dari 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau. Litosfer Bumi terdiri dari beberapa segmen lempeng tektonik, dan interior Bumi masih aktif. Bumi berinteraksi dengan objek lain di Tata Surya dan Bulan adalah satelit alami Bumi.
Perputaran Bumi pada sumbunya menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris, dan miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim dengan periode satu tahun tropis.
Mars, planet keempat terdekat dari Matahari, dinamai dari dewa perang Romawi dan sering disebut “planet merah” karena keberadaan besi(III) oksida di permukaannya, Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer tipis, memiliki kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es.
Ada Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya, dan cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars. Meskipun lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan Venus, keadaan di Mars tidak ideal untuk manusia karena suhu udara yang rendah dan tekanan udara yang rendah dengan sebagian besar karbondioksida.
Ada 2 satelit, Fobos dan Deimos, dan Mars mengelilingi Matahari selama 687 hari dengan rotasi 25,62 jam. Meskipun tidak ditemukan jejak kehidupan di sana, di daerah Cydonia Mensae ada sebuah kenampakan unik berupa perbukitan yang menyerupai wajah manusia, meskipun kini terbukti sebagai kenampakan alam biasa.
Baca juga: Teori Bintang Kembar: Proses Pembentukan Tata Surya
Berkenalan dengan Alam Semesta Tata Surya dan Benda Langit
Alam semesta, tata surya, dan dunia langit adalah suatu hal yang penuh dengan misteri dan fenomena yang sangat menakjubkan. Banyak sekali hal yang belum diketahui oleh para peneliti hingga saat ini. Tentu hal ini sangat menarik bagi anak, yang “haus” akan segala pengetahuan menakjubkan. Banyak manfaat dari berkenalan dengan alam sejak usia dini, seperti mengembangkan rasa ingin tahu, karena melihat variasi bentuk, suara, warna, makhluk, dan segala komponen alam yang berbeda-beda, sehingga memicu proses berpikir dan pencarian informasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri, dengan memilih kegiatan yang mereka sukai, bereksplorasi secara mandiri, dan mengekspresikan diri melalui berbagai media yang tersedia di alam sekitar. Lewat buku ini, beragam fenomena alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, pelangi, serta banyak lainnya akan dikupas dengan jelas. Pun dari dunia tata surya dan langit, pengetahuan tentang meteor, planet, bulan, gerhana, serta banyak lainnya akan dijelaskan dengan sederhana namun tepat. Yuk, ajak buah hati kita mengenali alamnya lebih dekat!
Merkurius: Planet Terkecil di Tata Surya
Merkurius adalah planet terkecil di Tata Surya dan juga yang terdekat dengan Matahari. Namanya diambil dari dewa Romawi, Merkurius, yang dikenal sebagai pembawa pesan para dewa karena kecepatannya yang luar biasa. Diameter planet ini hanya sekitar 4.880 km, yang hanya sekitar 38% dari diameter bumi. Massa Merkurius adalah sekitar 5,5% massa Bumi, menjadikannya planet dengan gravitasi yang relatif lemah dibandingkan dengan Bumi.
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari, dengan jarak rata-rata sekitar 57,9 juta km. Planet ini memiliki orbit yang sangat eksentrik (elips), dengan jarak terdekat ke matahari (perihelion) sekitar 46 juta km dan jarak terjauh (aphelion) sekitar 70 juta km. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu sekitar 88 hari Bumi.
Merkurius memiliki periode rotasi yang lambat, berputar pada sumbunya setiap 59 hari Bumi. Karena kombinasi dari rotasi dan revolusinya, satu hari matahari di Merkurius (waktu antara dua matahari terbit berturut-turut) berlangsung sekitar 176 hari Bumi.
Merkurius memiliki atmosfer yang sangat tipis dan terdiri dari partikel-partikel yang ditangkap dari angin matahari serta gas-gas yang terlepas dari permukaan planet. Atmosfer ini disebut eksosfer dan terdiri dari hidrogen, helium, oksigen, natrium, kalium, dan argon. Karena kedekatannya dengan matahari dan kurangnya atmosfer yang signifikan, suhu permukaan Merkurius sangat bervariasi. Di siang hari, suhu dapat mencapai sekitar 430°C, sementara di malam hari bisa turun hingga -180°C.
Permukaan Merkurius penuh dengan kawah akibat tumbukan, mirip dengan permukaan bulan, dengan sedikit aktivitas geologis yang berlangsung sejak miliaran tahun yang lalu. Fitur permukaan lainnya termasuk dataran tinggi, tebing curam yang disebut rupes, dan cekungan besar seperti Cekungan Caloris, yang memiliki diameter sekitar 1.550 km.
Buku Ensiklopedia Anak: Tata Surya
Apa planet tercepat di tata surya? Mengapa Venus disebut ‘saudara Bumi?’ Dapatkah Anda menebak ada berapa jumlah satelit planet Jupiter? Komet manakah yang mempunyai cahaya paling terang? Ada banyak sekali fakta dan informasi unik nan penting seputar tata surya kita yang dapat Anda ketahui di dalam buku ini. Mulai dari keadaan Matahari, planet-planet, hingga misi-misi luar angkasa dirangkum dan disajikan dengan ulasan dan ilustrasi menarik sehingga anak Anda betah menggali segala hal tentang tata surya.
Asal Mula Terjadinya Alam Semesta, Galaksi, Tata Surya, dan Kita
Manusia berusaha mencari tahu asal mula dirinya dan segalanya sejak dulu. Penelitian sains telah mengungkapkan bahwa asal mula manusia bukan hanya dari Bumi, melainkan juga bintang-bintang dan alam semesta. Kisah asal mula kita merentang sampai awal waktu serta kelahiran ruang dan seluruh zat. Asal Mula menceritakan bagaimana terjadinya alam semsta, bintang-bintang, planet-planet, dan kehidupan berdasarkan temuan-temuan sains, yang menunjukan betapa megahnya kosmos dan bagaimana kedudukan kita di dalamnya.
Asteroid dan Sabuk Asteroid
Asteroid adalah benda berbatu yang lebih kecil dari planet, sebagian besar terletak di Sabuk Asteroid antara Mars dan Jupiter. Sabuk Asteroid diyakini merupakan sisa-sisa materi dari pembentukan Tata Surya yang tidak pernah bergabung menjadi planet. Asteroid memiliki berbagai ukuran, dari beberapa meter hingga ratusan kilometer. Beberapa asteroid memiliki satelit alami sendiri, dan beberapa bahkan memiliki potensi untuk mengandung air dan bahan organik.
Komet adalah benda es yang mengorbit Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Ketika komet mendekati Matahari, esnya menguap dan membentuk koma (atmosfer sementara) dan ekor yang khas. Ekor komet selalu menjauhi Matahari karena tekanan radiasi matahari dan angin matahari.
Debu dan Gas Antarplanet
Debu dan gas antarplanet adalah partikel-partikel kecil dan molekul gas yang tersebar di seluruh Tata Surya. Debu ini berasal dari berbagai sumber, termasuk tabrakan asteroid, komet yang menguap, dan ejecta vulkanik dari bulan-bulan tertentu.
Tata surya terletak di galaksi Bima Sakti dan merupakan satu dari miliaran sistem planet dalam galaksi kita. Studi tentang tata surya membantu kita memahami asal-usul, evolusi, dan karakteristik benda langit yang mengitarinya, serta memberikan wawasan tentang kemungkinan kehidupan di luar Bumi.